Peringati Hari Anak Nasional, Pemda Buton Gelar Gebyar PAUD

  • Bagikan
Bupati Buton, Drs La Bakry, saat membuka secara resmi Gebyar PAUD tingkat Kabupaten Buton di Takawa, Pasarwajo, Senin (20/8/2018). (Foto: La Ode Ali/SULTRAKINI.COM)
Bupati Buton, Drs La Bakry, saat membuka secara resmi Gebyar PAUD tingkat Kabupaten Buton di Takawa, Pasarwajo, Senin (20/8/2018). (Foto: La Ode Ali/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON – Dalam rangka memperingati hari anak nasional Tanggal 23 Juli dan HUT ke 73 RI, Pemerintah Daerah (Pemda) Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), melaksanakan gebyar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tingkat Kabupaten di Takawqa, Pasarwajo, Senin (20/8/2018).

Kegiatan yang secara resmi dibuka oleh Bupati Buton, La Bakry, diikuti oleh seluruh anak pada sekolah kelompok bermain (SKB) se-Kabupaten Buton,.

Dalam sambutannya, La Bakry, mengatakan kegiatan tersebut sangat penting dilakukan, sebab anak merupakan harapan masa depan bangsa dan penerus generasi dimasa mendatang. Dimana dalam siklus kehidupan manusia masa anak-anak merupakan fase dimana manusia mengalami tumbuh kembang yang menentukan masa depannya.

“Anak itu tidak dapat dipisahkan dari keberlangsungan hidup manusia karena anak merupakan keberlangsungan sebuah bangsa dan negara,” kata La Bakry.

Menurut La Bakry, Kabupaten Buton, telah berkomitmen mendukung gerakan dunia untuk menciptakan ‘World fit for children’ (Dunia yang layak bagi anak) dengan cara melalui pengembangan kebijakan kabupaten/kota layak anak (KLA).

Lanjutnya, berbagai peraturan dan kebijakan telah ditetapkan untuk memenuhi hak melindungi anak terutama dalam UU nomor 17 Tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU Nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak menjadi UU.

Tidak hanya itu, dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 dipertegas bahwa urusan pemerintah dibidang perlindungan anak merupakan urusan wajib pemerintah non pelayanan dasar yang dilakukan oleh pemerintah daerah rovinsi, kabupaten/kota.

“Sudah banyak kebijakan, program dan kegiatan yang telah dibuat dan dilaksanakan diseluruh tingkatan wilayah, namun hak dan perlindungan anak belum optimal. Hal ini terlihat dari masih banyaknya anak yang tidak memiliki akta kelahiran, mudahnya anak mengakses pornografi, masih terbatasnya wadah partisipasi anak mewarnai proses pembangunan,” jelasnya.

Meski begitu, tambah La Bakry, hal tersebut dapat dicegah dengan cara menciptakan linkungan yang kondusif untuk memberikan perlindungan dan tumbuh kembang anak yang optimal. Seperti lingkungan yang kondusif dimulai dari dalam keluarga. Karena keluarga adalah lembaga pertama dan utama yang dapat menciptakan anak yang genius (gesit, empati, berani, unggul dan sehat).

Ditempat yang sama ketua PAUD Kabupaten Buton, Delya Montolalu La Bakry, mengatakan Gebyar PAUD tingkat Kabupaten Buton dilaksanakan sebagai upaya menjamin pemenuhan hak anak atas hak hidup, tumbuh kembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi untuk menciptakan generasi Buton yang Genius.

“Maka tiga pilar pendidikan yaitu orang tua, keluarga, dan masyarakat harus tetap bersinergi,” katanya.

Amatan SultraKini.com, usai pembukaan Gebyar PAUD tersebut, seluruh anak mengikuti berbagai lomba yang diselenggarakan Pemda Buton melalui Dinas Pendidikan setempat.

Laporan: La Ode Ali
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan