Kenaikan Harga Beras di Wakatobi: Masyarakat Resah, Pemda Cari Solusi

  • Bagikan
Stok beras.
Stok beras.

WAKATOBI – Harga beras di Kabupaten Wakatobi terus melambung tinggi, membuat masyarakat resah. Dalam kurun waktu sebulan, harga beras naik hingga 15 persen, dari Rp 610 ribu menjadi Rp 700 ribu perkarung 50 kilogram untuk jenis beras medium. Di pasar, harga beras medium mencapai Rp 15 ribu per kilogram, sementara beras premium dijual seharga Rp 18 ribu per kilogram.

Pemerintah daerah (Pemda) Wakatobi dinilai minim responsif dalam mengatasi kenaikan harga tersebut. Seorang warga, Yani, dari Mandati III, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, mengeluhkan sulitnya situasi ekonomi akibat naiknya harga beras. Ia berharap ada langkah konkret dari pemerintah pusat dan Pemda Wakatobi untuk mengendalikan harga beras.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Wakatobi, Safiudin, menjelaskan bahwa kenaikan harga beras terjadi secara nasional akibat kemarau panjang yang menyebabkan petani gagal panen.

Wakatobi mengandalkan pasokan beras dari luar daerah, seperti Konawe, Makassar, dan pulau Jawa. Namun, kendala logistik seperti frekuensi pengiriman yang hanya dilakukan sekali sebulan melalui kapal tol laut juga memperburuk situasi.

Safiudin menyebut bahwa Disperindag telah berupaya berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian Wakatobi. Meski stok beras di Badan Urusan Logistik (Bulog) masih mencukupi, distribusinya terkendala oleh agen-agen yang menyalurkannya.

Jika harga beras terus tidak terkendali, Disperindag berencana berkolaborasi dengan Bulog untuk menggelar operasi pasar. Selain itu, mereka masih memiliki anggaran untuk program pasar murah yang direncanakan akan dilaksanakan pada akhir Oktober atau November mendatang.

Pihak Disperindag juga tengah merencanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kabupaten Konawe untuk memastikan ketersediaan beras di Wakatobi dalam jangka panjang.

Masyarakat Wakatobi berharap pemerintah dapat segera menemukan solusi konkret untuk mengatasi masalah ini demi kesejahteraan mereka.

Laporan: Amran Mustar Ode.

  • Bagikan