PGRI Sultra Kecam Keras Pengeroyokan Mantan Kepsek SMKN 1 Batauga di Pelabuhan Amolengo 

  • Bagikan
Ketua PGRI Sultra, Abdul Halim Momo (Foto: Ist)
Ketua PGRI Sultra, Abdul Halim Momo (Foto: Ist)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) mengecam keras atas tindakan kekerasan preman di Pelabuhan Penyeberangan Amolengo – Labuan terhadap La Ode Abidin yang merupakan mantan Kepala SMKN 1 Batauga, Kabupaten Busel.

La Ode Abidin dikeroyok oleh enam orang preman di Pelabuhan Amolengo – Labuan di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur, Kabupaten Konsel pada Rabu, 24 November 2021 lalu.

Saat itu korban bersama tiga orang keluarganya hendak menyebrang ke wilayah Labuan melalui jalur penyebrangan Fery Amolengu – Labuan. Saat korban berada di pintu masuk areal pelabuhan ditahan oleh pelaku dan meminta uang untuk makan kepada korban yang sedang berada di atas mobil miliknya dan kemudian korban memberikan uang sejumlah Rp 20.000.

(Baca: Oknum Preman di Pelabuhan Amolengo – Labuan Aniaya Penumpang)

Atas hal itu, Abdul Halim Momo, meminta pihak kepolisian untuk segera menangkap para pelaku kekerasan terhadap mantan Kepala SMKN 1 Batauga, Kabupaten Buton Selatan (Busel). La Ode Abidin saat sebagai Pengawas SMK se-Kabupaten Busel.

“Atas nama PGRI Sultra mengutuk dengan keras dan meminta pihak kepolisian untuk segera menangkap para pelaku yang telah melakukan kekerasan terhadap sahabat dan teman guru saya,” ujarnya, Rabu (8/12/2021).

Ia menilai pengeroyokan terhadap mantan Kepsek tersebut telah mencederai citra PGRI Sultra. Sebab, korban merupakan bagian dari PGRI Busel. Olehnya itu, dalam kasus tersebut hukum harus ditegakan apalagi itu adalah tindakan pidana.

“Pihak kepolisian tidak terlalu susah untuk menangkap para pelaku, karena memiliki jejak digital yang jelas. Saya minta semua yang terlibat agar ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Abdul Halim Momo. (B)

Laporan: La Niati
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan