Pelaku UMKM dan Instansi Pemerintah Satukan Pemikiran Susun Perencanaan di Bidang Usaha

  • Bagikan
FGD pendahuluan penyusunan dokumen masterplan UMKM di Kota Baubau. (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BAUBAU – Pemerintah Kota Baubau melalui Dinas Koperasi dan UMKM menggelar Focus Group Discussion (FGD) Belanja Modal Buku Umum Penyusunan Dokumen Master Plan UMKM di Aula Metro, Selasa (9 November 2021).

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Muhammad Salman Surajuddin, mengatakan kegiatan ini adalah dalam rangka penyusunan masterplan UMKM melalui FGD pendahuluan yang dihadiri beberapa UMKM yang ada di Kota Baubau dan instansi pemerintah untuk memberikan saran dan masukan penyatuan pemikiran dalam menyusun dokumen masterplan UMKM.

“Sehingga masterplan ini bisa lengkap dan tersusun dengan baik sehingga masterplan ini dapat bermanfaat bagi pelaku usaha di Kota Baubau,” jelasnya.

Selain para pelaku UMKM, pihaknya menghadirkan komunitas-komunitas di Kota Baubau untuk bersama-sama menyelesaikan berbagai keluhan dan masalah yang selama ini dihadapi oleh UMKM, terutama masalah di masa pandemi Covid-19.

“Diharapkan bisa memberikan sumbangsih pemikiran terhadap apa yang masterplan disusun oleh tim penyusun,” tambahnya.

Sekretaris Kota Baubau, Roni Muhtar yang hadir sekaligus membuka FGD mengatakan Pemkot memberi konsentrasi penuh kepada UMKM agar bisa berkembang dengan baik sebagaimana visi pemerintah daerah yang maju, sejahtera, dan berbudaya.

“Menjadi kota maju itu kan indikatornya kalau masyarakat Kota Baubau banyak yang bergerak di bidang UMKM. Adanya UMKM pengangguran berkurang, penghasilan bertambah, kalau seperti itu wujudnya artinya masyarakatnya sejahtera sehingga dikatakan kota maju,” terang Roni.

Namun masih ada sekitar 6 persen dari total jumlah penduduk di Kota Baubau tidak bekerja dan tidak memiliki usaha.

“Lebih dari 5.000 sekian orang yang tidak bekerja, kalau dipresentase sekitar 6 persen lebih dari seluruh warga Kota Baubau sehingga memang menjadi ‘PR’ Pemkot Baubau untuk menuntaskan itu,” ucapnya.

Roni mengaku selama 2 tahun di pandemi Covid-19, Pemkot, masyarakat tidak terkecuali pelaku usaha dihadapkan dengan perbatasan ruang gerak, pengurangan karyawan sehingga perputaran ekonomi mengalami penurunan. Oleh karena itu, Pemkot memfokuskan anggaran pada OPD terkait dengan penanganan perekonomian salah satunya bantuan yang diberikan kepada UMKM melalui dinas-dinas terkait.

Adapun mengenai penyusunan masterplan, Roni berharap tim penyusun melengkapi data UMKM sehingga mempermudah pengambilan keputusan dalam penyelesaian permasalahan yang dihadapi para UMKM. (C)

Laporan: Aisyah Welina
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan