Rp 600 Juta Dana Bawang Merah Mengalir ke Oknum, Bupati Wakatobi Mengaku Tak Tahu Siapa itu SAH

  • Bagikan
Aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Wakatobi, Senin (31 Juli 2023). (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)
Aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Wakatobi, Senin (31 Juli 2023). (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI- Gerakan Barisan Rakyat Kepulauan Buton (Gebrak Kepton) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Wakatobi, Senin (31 Juli 2023), terkait dugaan korupsu pengadaan bibit bawang merah di daerah tersebut.

Korlap aksi Gebrak Kepton Yayan Sera menduga telah terjadi “permainan” kotor dilakukan oleh pihak Dinas Pertanian Wakatobi dengan oknum tertentu.

Para kelompok tani telah disuruh oleh pihak Dinas Pertanian untuk membuat rekening agar dilakukan pencairan dana pengadaan bibit bawang merah.

“Tapi setelah cair malah orang di Dinas Pertanian kembali meminta uang tersebut dari kelompok tani lalu di serahkan ke inisial SAH, padahal dia bukan pihak penyedia berdasarkan surat perintah kerja (SPK) pengadaan bibit bawang tersebut,” ujar Yayan.

Selain itu, berdasarkan informasi yang mereka himpun bawang yang disalurkan pada kelompok tani tidak layak (rusak) sehingga petani tidak bisa menanam bibit bawang merah itu.

“Kemudian bibit bawang merah yang disalurkan jumlahnya kurang, dimana mereka (kelompok tani) dijanjikan 400 kg, namun yang di berikan hanya sekitar 370 kg,” paparnya

Menurutnya, berdasarkan hasil pertemuan mereka dengan Kadis Pertanian mengakui bahwa bibit bawang merah yang disalurkan kepada kelompok tani masih kurang.

Hal ini pun terbukti dengan adanya temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sulawesi Tenggara bahwa berdasarkan hasil wawancara BPK kepada Kepala Dinas pertanian, PPK dan sekretaris dinas tersebut diketahui bahwa Sekretaris Dinas Pertanian melakukan pembayaran atas kegiatan pengembangan bawang merah untuk 15 kelompok tani kepada saudara berinisial SAH secara tunai menggunakan uang yang telah dikumpulkan dari masing-masing kelompok tani senilai Rp609.657.000 atas perintah Kepala Dinas Pertanian.

Untuk itu, massa aksi meminta kepada Bupati Wakatobi Haliana segera membuka kepada publik siapa nama inisial SAH dalam temuan BPK RI tersebut.

Mereka juga mempertanyakan mekanisme pengelolaan anggaran program bawang merah itu, apakah swa kelola atau bukan?

Setalah sejam lebih berorasi di depan kantor bupati,  massa kemudian ditemui oleh Bupati Wakatobi Haliana.

Di situ, Haliana minta kepada demosntran agar mempertanyakan langsung sistem pengelolaan dana program bibit bawang merahkepada dinas pertanian.

Haliana menjelaskan,  temuan atau rekomendasi BPK terkait kelebihan pembayaran, ia telah memerintahkan dinas terkait untuk dikembalikan ke kas daerah.

Haliana juga mengaku tak tahu siapa inisial SAH yang dimaksud dalam temuan BPK tersebut.

Menanggapi pernyataan Bupati Wakatobi Haliana, Korlap aksi Yayan Sera menilai orang nomor satu Wakatobi itu tidak serius menyukseskan programnya sendiri.

“Kami berikan waktu kepada pak Bupati 3X24 jam untuk menggelar konferensi pers lalu mengungkapkan siapa inisial SAH dalam audit BPK itu. Masa seorang Bupati tidak tau inisial SAH itu,” tegasnya.

Aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Wakatobi ini mendapat pengawalan dari pihak kepolisian dan Pol-PP setempat.

Laporan: Amran Mustar Ode

  • Bagikan