Unsultra Teken MoU dengan BLK dan Kapten Indonesia, Siapkan Mahasiswa Hadapi Pasar Kerja

  • Bagikan
Penyerahan cenderamata usai penandatanganan MoU Unsultra, BLK Kendari dan Kapten Indonesia. (Foto: Al Iksan/SULTRAKINI.COM)
Penyerahan cenderamata usai penandatanganan MoU Unsultra, BLK Kendari dan Kapten Indonesia. (Foto: Al Iksan/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Rektor Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Prof. Andi Bahrun menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari dan Komunitas Penyedia Tenaga Kerja (Kapten) Indonesia, Rabu (16 Februari 2022).

Rektor Unsultra, Prof. Andi Bahrun mengatakan penandatanganan MoU ini guna mempersiapkan mahasiswa dan alumni dalam menghadapi pasar kerja kedepan yang semakin kompleks.

“Supaya mereka betul-betul mempersiapkan masa depannya dengan berbagai kemungkinan untuk memasuki medan pengabdian. Bahkan, sejak semester awal mahasiswa kami sudah persiapkan untuk bekerja,” jelasnya, Rabu (16 Februari 2022).

Lewat MoU ini, kata dia, mahasiswa bisa mengasah potensi dirinya melalui pelatihan yang disediakan BLK. Kemudian, Kapten Indonesia akan menyalurkan tenaga kerja dan mahasiswa Unsultra bisa magang ke luar negeri.

“Mahasiswa akan ke Jepang dan calonnya itu dua orang, selanjutnya, ada 5 orang yang akan magang ke Polandia. Sehingga ke depan mahasiswa kami tidak ada yang menjadi bagian dari pengangguran,” ucap Andi Bahrun.

Di tempat yang sama Kepala BLK Kendari, La Ode Haji Polondu, menjelaskan kerjasama ini bentuknya masih nota kesepahaman jadi berikutnya akan dibuat perjanjian kerja samanya. Intinya kata dia, MoU ini di bidang pelatihan, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Sultra.

“Sesuai dengan kebijakan Mendikbud Ristek, bahwa lembaga-lembaga pelatihan menjadi kampus kedua bagi mahasiswa. Sertifikat pelatihan yang diperoleh, itu menjadi pendamping ijazah,” ungkapnya.

Menurutnya, mahasiswa yang telah memiliki sertifikat akan memiliki peluang lebih besar untuk diterima bekerja.

“Apalagi bila yang menerbitkan itu adalah Badan Nasional Sertifikat Provinsi yang mempunyai kewenangan di bidang tersebut guna mengukur kompetensi yang dimiliki calon angkatan kerja yang telah dilatih,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Kapten Indonesia, Abdul Rauf menyampaikan ada tiga peluang bagi mahasiswa dan alumni yang menjadi pokok pembahasan dalam nota kesepahaman ini yaitu magang, belajar sambil kerja, dan pekerja dengan skill dan unskill.

“Mahasiswa yang ikut program ini dipastikan masa depannya akan cerah. Sebab, setelah satu tahun belajar akan diberikan pilihan apakah masuk kampus nanti dicarikan beasiswa dan selanjutnya mereka boleh bekerja full time dan gajinya itu di atas Rp20 juta,” sebutnya. (B)

Laporan: Al Iksan
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan