Lerai Tawuran, Polisi di Buton Tewas Terkena Peluru Komandan

  • Bagikan
Brigadir SN korban peluru nyasar saat bertugas membubarkan tawuran yang melibatkan siswa sekolah SMA 2 Siotapina. (Foto: Istimewa/SULTRAKINI.COM)
Brigadir SN korban peluru nyasar saat bertugas membubarkan tawuran yang melibatkan siswa sekolah SMA 2 Siotapina. (Foto: Istimewa/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON – Hendak membubarkan tawuran siswa SMA 2 Siotapina, anggota polisi Brigadir SN meregang nyawa akibat peluru nyasar komandannya sendiri, Kapolsek Sampoabalo, IPTU SW.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun SultraKini.Com, sekitar pukul 07.30 Wita saat Kapolsek Sampoabalo, IPTU SW, memimpin empat anggotanya untuk membubarkan tawuran di Jalan Poros Lasalimu, Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sultra.

Salah satu anggota Polsek Sampoabalo, Bripka Rusli Dwianti sempat mengeluarkan tembakan peringatan ke udara sebanyak empat kali untuk membubarkan para komplotan siswa yang tawuran.

Merasa tidak diindahkan peringatan tersebut, Kapolsek Sampoabalo, IPTU SW, yang membawa senjata api jenis revolver berisi enam puluru hendak membantu anggotanya merelai aksi tawuran tersebut. Naas belum sempat menembakan tembakan peringatan ke udara, dia terjatuh ke tanah mengakibatkan senjata yang dipegangnya melutus dan mengenai anggotanya sendiri.

Hal ini dibenarkan, Kapolres Buton, AKBP Andi Herman, kepada SultraKini.Com saat dihubungi melalui telepon.

“Bukan ditembak tapi terkena peluru nyasar. Jadi waktu Kapolsek coba tembakan peringatan ke udara terjatuh dan mengenai anggotanya. Kita masih dalami. Kapolsek juga masih syok untuk dimintai keterangan karena ini menyangkut anggotanya sendiri,” terang Andi Herman.

Diketahui Brigadir SN yang saat bertugas mengenakan helm pelindung namun tertembus peluru tepat mengenai kepala bagian belakang. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit setempat namun nyawanya tidak tertolong.

Laporan: Ifal Chandra/Arto Rasyid
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan