SULTRAKINI.COM: BAUBAU – Pondok Pesantren Al-Syaikh Abdul Wahid (SAW) menjadi pondok pesantren pertama yang menggelar vaksinasi di Kota Baubau pada Senin, 6 September 2021.
Kapolres Baubau, AKBP Zainal Rio Chandra Tangkari mengatakan kegiatan vaksinasi merupakan ikhtiar terbaik saat ini untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Untuk di Kota Baubau sendiri ini titik awal vaksinasi pondok pesantren. Mudah-mudahan bisa menjadi sinyal, bisa menjadi pesan bagi pelajar dan santri lainnya,” kata AKBP Rio, Senin (6 September 2021).
Polisi yang akrab dengan sapaan Rio ini mengatakan, para santri yang turut mengikuti vaksinasi ini merupakan wujud nyata bahwa pandemi dapat dihadapi bersama-sama. Bukan hanya pemerintah, bukan hanya kepolisian, bukan hanya TNI, tapi dengan menyukseskan program vaksinasi santri pun terdepan untuk memerangi virus Covid-19.
“Santripun ikut ambil bagian untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 ini. Kalau santri sehat negara kuat, santri sehat Indonesia hebat,” ujarnya.
Tidak hanya sampai disini, Rio berharap pelaksanaan vaksinasi yang digelar di Pondok Pesantren SAW bisa menjadi pintu pembuka pelaksanaan vaksinasi khusus di pondok pesantren lain di Kota Baubau.
Sementara itu, Kepala Pondok Pesantren SAW, KH. Abdul Rosyid Sabirin mengatakan jumlah santri yang ada di pesantren yang dipimpinnya berjumlah sekitar 250 santri dan menyatakan siap untuk divaksin sebanyak 40 persen dari total santri.
“Sekitar 40 persen mereka hari ini siap di vaksin termasuk santri wati yang bertempat di Sulaa kita datangkan disini untuk sama-sama di vaksin,” ucap Abdul Rosyid seusai memantau pelaksanaan vaksinasi, Senin (6 September 2021).
Santri yang belum mengikuti vaksin akan dijadwalkan ulang apabila telah mendapatkan izin dari orang tua untuk mengikuti vaksinasi.
“Siapa tahu yang ini (yang telah di vaksin hari ini) bisa bercerita sama temannya bahwasannya vaksin itu tidak ada masalah vaksin itu baik aman dan menyehatkan,” katanya.
Abdul Rosyid berharap agar kegiatan ini menjadi hikmah dan berkah bukan saja untuk para santri, tetapi untuk masyarakat Indonesia, khususnya Kota Baubau. (C)
Laporan: Aisyah Welina
Editor: Hasrul Tamrin
