Terduga Pelaku Penganiayaan Mahasiswa Unidayan Ditangkap Polres Baubau, Begini Kronologi Pembunuhannya

  • Bagikan
Terduga pelaku penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia Jusnia Wance. (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BAUBAU – Polres Baubau mengungkap kronologi penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia Jusnia Wance (23), mahasiswa Universitas Dayanu Ikhsanuddin, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara yang jenazahnya baru-baru ini bikin geger warga Tanganapada sekitar Stadion Betoambari, Kota Baubau pada Selasa, 28 Desember 2021.

Kapolres Baubau, AKBP Zainal Rio Chandra Tangkari, mengatakan pihaknya mengamankan dua orang terduga pelaku penganiayaan, yakni LMA (23) dan MAR (18) di kediamannya masing-masing kurang lebih 4 jam setelah korban ditemukan pada Selasa (28/12) lalu.

“Setelah memeriksa CCTV, memeriksa beberapa saksi, dan mengidentifikasi pelaku, sekitar pukul 10.00 Wita kita amankan pelaku LMA dan MAR di kediaman masing-masing,” jelasnya, Rabu (29 Desember 2021).

Terduga pelaku penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia Jusnia Wance. (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)

Setelah melakukan pengembangan, ternyata sebelum penganiayaan terjadi pelaku LMA dan korban sempat bertikai dan korban mengeluarkan badiknya. Namun perselisihan tersebut dilerai oleh teman-teman korban sehingga keduanya meninggalkan lokasi pertikaian.

Namun rupanya pelaku LMA dan MAR masih merasa kesal dengan korban dan kembali mendatangi dan memukul korban yang terjadi sekitar pukul 04.00 Wita. Pada saat pemukulan, kedua pelaku memiliki peran masing-masing, yaitu MAR memukul korban dengan kursi pada wajah dan LMA menusuk leher dan dada korban.

“Pada saat hujan turun, korban lengah dan menepi (berteduh) kemudian kedua tersangka ini berencana menganiaya korban. Kedua tersangka memukul korban menggunakan kursi kayu, ada menggunakan tegel yang didapat di sekitar lokasi tersebut yang sebelumnya dipecahkan lalu kemudian itu yang digunakan menusuk leher dan bagian dada korban,” terang Rio.

(Baca: Jenazah Bersimba Darah Ditemukan di Stadion Betoambari, Polisi Berhasil Amankan Pelaku)

Polisi menduga penganiayan yang dilakukan terduga pelaku dipengaruhi oleh minuman miras karena sebelumnya keduanya sempat pesta miras di sekitar lokasi kejadian. Hal ini juga disayangkan pihak polisi bahwa sejumlah kasus terjadi disebabkan oleh miras.

“Kami dari seluruh jajaran Polres Baubau setiap hari melakukan razia, baik itu dari rekan-rekan Sabara, Reskrim, dari tim Phanter Polres Baubau selalu patroli dan upaya upaya pencegahan. Ini setiap hari kami lakukan mulai dari pembinaan sampai penindakan,” ucapnya. (B)

Laporan: Aisyah Welina
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan